Bakteri Yang Tersisa Setelah Cuci Piring

Hati-hati, ketika para ibu-ibu atau siapa saja yang sedang melakukan kegiatan mencuci piring. Karena, ternyata masih ada pula bakteri yang tidak akan hilang setelah piring dicuci.

Dikutip dari Medical Daily, bakteri norovirus hanya akan berkurang sedikit jumlahnya setelah dicuci. Meski dicuci dengan mesin pencuci piring yang lebih ampuh membunuh kuman sekalipun, kuman yang satu ini juga tidak akan mati dan tetap berpotensi menimbulkan keracunan.

Dalam seminggu terakhir, di Amerika ternyata telah terjadi 167 kasus penyakit gastrointestinal akibat keracunan makanan. Hasil investigasi menunjukkan, penyakit ini berasal dari restoran Golden Corral, restoran prasmanan yang baru dibuka satu bulan sebelum wabah menyebar.

Para peneliti dari Ohio State University menemukan, kuman penyebab keracunan makanan yang bernama norovirus tidak dapat dibasmi hanya dengan mencuci piring atau wadah makanan. Virus ini ternyata memang lebih bandel ketimbang bakteri-bakteri atau kebanyakan kuman lainnya, seperti E. Coli dan Listeria.

Agar tidak tertular bakteri yang satu ini, badan kesehatan Amerika menyarankan penggunaan disinfektan sehabis mencuci piring. Selain itu, menjaga kebersihan dapur dan rajin mencuci tangan juga dapat membantu mencegah infeksi norovirus.

sumber: republika.co.id

Efek Buruk Rokok

pic from therealsingapore.com
Rokok, walaupun terasa nikmat bagi penikmat rokok, ternyata berdampak buruk pada paru-paru. Hal ini mungkin sudah disadari oleh setiap penikmat rokok. Tapi walaupun rokok menjadi penyebab beberapa penyakit, seperti gangguan paru-paru, jantung, gangguan janin, dan lain-lain. Penemuan baru rokok juga berdampat buruk pada saraf otak.

Universitas King di London, melakukan penelitian dan menemukan dampak rokok terhadap saraf yang mengakibatkan melemahnya kemampuan daya memori, pengetahuan dan penalaran. Dari sampel 8.800 orang yang berusia 50 tahun ke atas, terungkap bahwa tekanan darah tinggi, dan kelebihan berat badan mempengaruhi kerja otak.

Seperti yang dilansir dalam jurnal Age and Ageing. Para ahli yang terlibat dalam penelitian itu mengungkapkan, masyarakat seharusnya lebih sadar bahwa gaya hidup negatif dapat merusak otak dan tubuh. Para peneliti mengambil data kesehatan para usia lanjut itu dengan menggunakan tes kemampuan otak. Seperti, menguji partisipan dengan kata-kata baru atau menyebutkan nama-nama binatang yang mereka ingat dalam satu menit. Hasilnya, terdapat keterkaitan antara merokok dan rendahnya hasil tes yang mereka peroleh.

Selain itu, risiko serangan jantung ataupun darah tinggi yang menyebabkan stroke juga sangat berkaitan erat dengan menurunnya daya kognitif (pengetahuan). Dokter Simon Ridley, peneliti Alzheimer di Inggris, mengatakan, para ahli telah berulang kali mengaitkan antara merokok dan tekanan darah tinggi sebagai penyebab menurunnya kemampuan kognitif dan kepikunan. “Penurunan kemampuan kognitif dan dalam usia lanjut bisa menjadi kepikunan,” ujarnya seperti dikutip BBC.

Karena itu, faktor-faktor terkait yang diketahui menjadi penyebab penurunan ini harus bisa dicegah. Yakni, dengan menu diet yang seimbang, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan, serta melakukan pemeriksaan rutin.

sumber:
republika.co.id

Terapi Lilin Kembalikan Pendengaran dan Radang Telinga

Seorang teman mengalami gatal pada telinga, mengoreknya dengan sebatang korek api, rasa gatal memang hilang, tetapi mengakibatkan lupa pada telinganya. Sehingga pendengarannya menjadi berkurang, seperti ada yang menyumbat telinganya.
Setelah diperiksa ke salah satu dokter di jakarta. Dokter mengatakan, telinga tidak apa-apa, cuma tersumbat oleh kotoran telinga, sehingga fungsi telinga tidak dapat menggetarkan gendang telinga, akibat terdapat jamur pada telinga. Kondisi ini dikatakan sebagai "Otitis media". Dokter memberikan obat tetes, namun telinga tetap saja masih tersumbat, seperti ada yang mengganjal. Malahan akibat obat tetes yang diberikan radang di telinga makin menjadi-jadi, rasa sakit malah menyerang telinga dan sebagian kepala, terasa berdenyut-denyut, sehingga sangat mengganggu aktivtas sehari-hari.
Mendengar dari seorang teman, bahwa dengan terapi lilin (ear candle therapy) dapat menyembuhkan penyakit ini.
ear candle therapy
Terapi pertama dilakukan dengan tidur miring, dan ujung lilin yang runcing dimasukkan ke lubang telinga, dan bagian ujung lilin lainnya dinyalakan. Kira-kira 1,5 jam api lilin dimatikan. Begitu seterusnya sampai 3 lilin dinyalakan.
Setelah terapi perubahan besar terjad, telinga yang semula seperti berair, kini mengering. Selain itu antibiotik pun harus rajin dikonsumsi selama terapi.

lilin terbuat dari linen berkualitas
dan berlapis sarang lebah
Lilin yang digunakan untuk terapi terbuat dari linen kualitas tinggi dilapisi oleh beewax (sarang lebah) dengan campuran chamomile dan sage. Asap dari lilin masuk ke telinga melalui rongga lilin. Dalam keadaan jenuh, dengan tekanan lebih besar di ruang telinga ditambah aliran udara, asap akan kembali ke atas sambil membawa partikel berupa kotoran, wax dan cendawan.
Sisa wax dan kotoran yang tidak terangkat akan mudah dibersikan dengan pengorek telinga. Sebelumnya pengorek telinga diolesi obat tetes agar kotoran mudah terangkat. Agar gatal berkurang diberikan obat anticendawan. Untuk membunuh kuman anaerob, dipakai oksigen steril berupa obat spray. Dengan cara ini telinga yang bermasalah pun sembuh seperti sediakala.

Gejala
Otitis media, ditandai dengan adanya radang, cairan radang berwarna bening atauh keruh seperti susu, sehingga telinga memerah dan terasa sakit. Kuman dan bakteri yan terdapat pada polusi atau air kotor masuk ke lobang telinga dapat berkembang/ menginfeksi telinga tengah.

Penyebab:
- kemungkinan telinga kemasukan air yang kotor, mungkin dari sungai, kolam renang yang membawa bakteri ke dalam liang telinga.
- kemungkinan telinga kemasukan debu yang terbawa oleh angin, karena lokasi kegiatan penuh dengan debu.
- asap rokok pun dapat menyebabkan saluran eustachius bengkak dan teriristasi, hingga menyebabkan saluran eustachius tertutup, jika saluran eustachius tertutup akan menumpuk dan terjadi radang telinga.
- kemungkinan lain, bisa disebabkan penularan dari dalam, seperti dari batuk dan pilek.

Pencegahan:
- jaga kebersihan telinga, jangan sampai gendang telinga pecah dan terinfeksi.
- segera berobat jika terserang pilek dan batuk.
- segera konsumsi antibiotik